Airport City

Profil:

• Lokasi                            : Jalan Bandara Kualanamu, Ps Enam, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang
• Total Lahan/Status     : 

          - Airport City 135 Ha, sudah clean and clear

          - E-Commerce Center Warehouses 2 Ha, sudah clean and clear

          - Integrated Commercial Area 20 Ha, sudah clean and clear

• Nilai Investasi              :

          - Airport City : USD 263.51 Juta atau setara dengan Rp 3.9 Triliun

          - E-Commerce Center Warehouses : USD 6.75 Juta atau setara dengan Rp 100 Miliar

          - Integrated Commercial Area : USD 55.67 Juta atau setara dengan Rp 824 Miliar

          - Rest Area : USD 5.67 Juta atau setara dengan Rp Rp 85 Miliar

             (USD 1 = Rp 14.800)

• Financial Feasibility    :

          - IRR : devided per each project but at least around 13.49%

          - Payback Period : 11 years

          - Concession : BOT period up to 32 years with the right to develop and operation

Deskripsi Proyek:

Airport City Kualanamu yang meliputi area komersial untuk pengembangan bisnis dan rekreasi seperti hotel, rumah sakit, taman hiburan, ritel, dan golf. Dilengkapi dengan Pusat Gudang E-Commerce dan Kawasan Komersial Terpadu dengan Factory Outlet dan MICE memberikan konsep cluster terintegrasi dengan tipe properti mixed use untuk saling melengkapi dalam menciptakan pusat ekonomi baru. Sebagai salah satu bandara terbesar di Indonesia, Kualanamu memiliki peluang besar untuk menciptakan pasar komersial dan bisnis yang menjanjikan. Didukung dengan kemudahan aksesibilitas seperti railink yang terintegrasi dengan bandara sekaligus pertama di Indonesia, jalan tol eksisting yang hanya berjarak 24 km dari Kota Medan (Ibukota Sumatera Utara), dan sebagian besar dikelilingi oleh perumahan lokal serta beberapa bangunan komersial membuat Bandara Internasional Kualanamu memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan. Pembangunan proyek-proyek investasi tersebut akan menjadi prioritas di Indonesia dan memberikan pengalaman yang tidak ada di daerah lain. Setiap bangunan memiliki kelayakannya masing-masing, sehingga investor dapat memilih preferensi mereka sesuai dengan preferensi.