Oleh : Redaksi Monitor Papua
19 November 2019 09:33 AMSebanyak lebih dari 500 investor dan pelaku usaha asal Singapura memadati Ballroom di Hotel Ritz Carlton Millenia, Singapura, untuk menghadiri Indonesia Investment Day (IID) kedua.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh KBRI Singapura bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan tergabung ke dalam Indonesia Incorporated di Singapore dan didukung KADIN-Komite Singapura, Singapore Business Federation (SBF), Singapore Manufacturing Federation (SMF), di Ritz Carlton Hotel-Singapura, tanggal 26 Juli 2019. IID ke-2 yang menghadirkan pembicara kunci Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir secara komprehensif menampilkan diskusi panel dan sesi paralel menawarkan paket proyek-proyek investasi pada sektor Indusri 4.0, pariwisata (10 New Bali), dan infrastruktur (perumahan, jalan tol, pengelolaan air, dan MRT).
Untuk IID kedua tahun 2019, sebanyak 8 Pemerintah Daerah turut berpartisipasi (Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara) didukung dengan BUMN dan BUMD seperti Pelindo I, PT. Jasa Marga, PT. MRT Jakarta, dan PD Pasar Jaya, yang menonjolkan proyek strategis pembangunan infrastruktur, destinasi pariwisata dan sektor industri digital. Jumlah total paket/proyek investasi yang ditawarkan sebanyak 45 proyek dengan potensi lebih dari USD 3 miliar.
IID juga menyediakan sesi paralel untuk one-on-one session dengan pemerintah daerah, Ditjen Pajak, Ditjen Bea dan Cukai, hingga Keimigrasian dengan melayani konsultasi terkait berbagai pertanyaan calon investor. Sekitar 274 perusahaan asal Singapura telah melakukan pertemuan secara individual untuk menjajaki peluang dan tantangan investasi di Indonesia.
IID ke-2 dibuka oleh Dubes RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya, dan dilanjutkan dengan Sambutan dari pihak Singapura, yang diwakili oleh Chairman SBF Teo Siong Seng. Sementara keynote speech disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dr. A.M. Fachir dan video conference oleh Kepala BKPM, Thomas Lembong.
Dalam sambutannya Wamenlu Fachir menyampaikan “Investasi merupakan 1 dari 5 komitmen utama untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua, dan IID merupakan kegiatan yang tepat untuk memperoleh semua informasi secara komprehensif mengenai Indonesia serta menjajaki peluang investasi. Pada kesempatan tersebut Wamenlu meminta agar investor juga memberikan feedback mengenai hal-hal yang menghambat investasi di Indonesia. “Kami memohon kepada semua investor untuk menjajaki potensi, close deal dan menjadikan contact ke contract”, tutupnya disertai respon positif dari investor.
Selain itu IID juga menyajikan 3 diskusi panel dengan topik masing-masing: industri 4.0, pariwisata (10 New Bali), dan infrastruktur (perumahan, jalan tol, pengelolaan air, dan MRT). IID ke-2 tahun ini menambahkan program start-up pitching yang diikuti oleh 5 usaha rintisan yang sudah dikurasi yang berasal dari Jakarta dan Yogyakarta.
Diskusi panel industri 4.0 menampilkan narasumber Dirjen Bea dan Cukai, Heru Pambudi; Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady; dan Marketing & Business Development Director of JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate), Sianny Indrawati.
Hadir sebagai narasumber diskusi panel pariwisata (10 New Bali) adalah Staf Ahli Kementerian Pariwisata, Hiramsyah S. Thaib; Direktur Jababeka (Tanjung Lesung), Setiawan Mardjuki; Presdir Flores Prosperindo (Labuan Bajo), Alfonso Pardede; dan Chief Marketing Officer of Traveloka, Dannis Muhammad.
Sementara untuk panel diskusi infrastruktur, hadir sebagai narasumber Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Emil Dardak; Direktur Pembiyaan Perumahan, Kementerian PUPR, Haryo Bekti Martoyoedo; Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar; dan Kepala Badan Pengelola Jalan Tol, Prof. Danang Parikesit.
Menurut Dubes Ngurah, Kegiatan ini diselenggarakan kembali untuk memanfaatkan momentum investasi ke Indonesia akibat peluang yang signifikan dan iklim investasi yang ditunjang dengan infrastruktur, penguatan kualitas SDM, serta peningkatan kemudahaan berusaha dan index kompetitif Indonesia yang terus meningkat. Semua indikator positif tersebut justru terjadi saat dunia dibayangi “trade war”. Menarik di Indonesia, terutama peningkatan indeks daya saing Indonesia yang terus meningkat. Komitmen dan langkah konkrit pemerintah Presiden Jokowi selama periode pertama serta visi prioritas untuk 5 tahun ke depan justru mendorong animo investor. “SBF dalam survey tahun 2018 masih menempatkan Indonesia sebagai 3 destinasi investasi paling menarik bagi perusahaan Singapura”, ujar Dubes Ngurah.
Kegiatan promosi terpadu investasi dengan sesi investor gathering, project match-making, tax and labour consultation, hingga masalah perizinan, diperuntukan sebagai “one-stop-event” yg dilakukan secara terpadu untuk mendorong keputusan investasi para investor yang lebih cepat untuk memanfaatkan momentum investasi yang baik, terutama peningkatan indeks daya saing Indonesia dan fasilitas pengurangan pajak.
Selama 5 tahun terakhir Singapura selalu menjadi investor terbesar ke Indonesia yang nilainya terus meningkat. Jumlah FDI selama tahun 2018 sebesar USD 9.2 miliar (naik 9.1% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017 sebesar USD 8.4 miliar). Nilai total realisasi investasi Singapura sejak tahun 2013-2018 mencapai USD 43.2 miliar. Potensi yang ada masih memungkinkan peningkatan investasi ke Indonesia, termasuk dalam bidang pembangunan infrastruktur, industri 4.0 dan ekonomi digital.
“Selama kuartal pertama hingga kedua tahun ini kita mengalami sedikit perlambatan karena banyak pelaku usaha menunggu hasil Pilpres 2019, namun saat ini investor Singapura kembali bergairah, bahkan khusus untuk sektor ekonomi digital yang mengalami peningkatan pesat” tutupnya.
Hasil konkrit penyelenggaraan IID 2019 adalah penandatanganan 4 MOU antara Pemkab Belitung dengan PT. Haebara Indonesia Internasional mengenai pengembangan Halal Poultry Breeding in Belitung; MRT Jakarta dengan SMRT International mengenai Cooperation in Capacity Building and Human Resources Development; PT. Alas Watu Utama dengan dan Joe Green mengenai Precast Centre in Karimun Island; dan PT. Flores Makmur Indonesia (Flores Prosperindo) dengan PT. Arya Watala Capital JV Scatec mengenai Renewable Power Generator in Indonesia. Selain itu, terdapat 3 penandatanganan MOU kesepakatan bisnis di bidang ekonomi digital (start-up companies) dengan modal ventura Singapura RHT Consulting and Ventures, yaitu: WEKODE, Glexindo, dan Six Rider. Ketiganya merupakan hasil kurasi dari kegiatan Nusantara Pitch: Indonesia Startup Nation 2019, yang diselenggarakan 2 hari sebelum penyelenggaraan Indonesia Investment Day 2019. (WT/REN/IWO)
Sumber: Klik di sini
Ribuan peluang menanti, jelajahi sekarang untuk mempelajari lebih lanjut.